Mitos dan Fakta Seputar Puasa
Marhaban ya Ramadhan. Selamat berpuasa bagi Anda yang menjalankan. Tidak terasa, sudah hampir dua minggu kita menjalankan amalan wajib puasa Ramadan. Hmm, bagaimana puasa kalian? Sudah ada yang bolong kah? Atau malah penuh? Alhamdulillah, mau bolong atau penuh syukuri saja lah. Ehehe. Tapi, Anda tahu tidak, puasa ternyata dapat menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan mengendalikan tekanan darah? Selain itu, puasa ternyata juga bisa membantu menurunkan berat badan! Wow! Eits, tapi pada postingan saya kali ini, saya tidak akan membahas masalah manfaat puasa loh. Tapi, membahas tentang Mitos dan Fakta Seputar Puasa. Agar tidak salah kaprah, kita perlu mengetahui informasi yang benar, agar ibadah puasa bisa dijalani dengan optimal dan mendapatkan hasil yang maksimal. Nah, sudah cukup prakatanya. Langsung dibahas yuk :)
1. Puasa Menyebabkan Sakit?
MITOS!
Hal ini tidaklah tepat. Bagi orang yang sehat,
berpuasa tidak akan menyebabkan sakit. Pada awal-awal puasa mungkin badan akan
terasa lemas, pusing, dan tidak bertenaga. Hal ini terjadi karena proses
adaptasi tubuh terhadap pola makan yang berbeda dari biasanya. Namun,
lama-kelamaan tubuh akan menyesuaikan dan terbiasa serta kembali normal. Banyak
penelitian yang menyebabkan berbagai manfaat kesehatan bagi orang yang
berpuasa. Di antaranya, manfaat puasa bagi penderita maag fungsional yang
justru akan mengurangi gejala bahkan menyembuhkan sakit maag.
2. Orang Lanjut Usia Tidak Boleh Puasa?
MITOS!
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada
prinsipnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk menjalankan ibadah puasa.
Bahkan, banyak dari lansia yang mearasa lebih sehat dengan berpuasa. Memang ada
beberapa kondisi bagi lansia yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, misalnya
dengan kondisi fisik yang sangat lemah atau sedang dalam kondisi sakit yang
menyebabkan tidak mampu berpuasa. Namun apabila kondisi fisik masih kuat, tetap
wajib berpuasa di Bulan Ramadhan. Akan lebih baik jika diperiksakan dahulu ke
dokter dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisi
kesehatan pada lansia.
3. Tidak Perlu Olahraga Ketika Puasa?
MITOS!
Sebagian orang menganggap bahwa ketika berpuasa
tidak perlu berolahrga. Hal ini tidak tepat. Aktifitas fisik saat berpuasa
sebaiknya jangan dikurangi, termasuk olahraga. Waktu yang tepat untuk olahrga
adalah menjelang berbuka puasa, kira-kira satu sampai dua jam sebelumnya.
Selama puasa, disarankan tetap melakukan olahraga secara rutin.
4. Tidak Perlu Makan Sahur?
MITOS!
Sebagian orang menganggap tidak perlu makan
sahur sebelum puasa. Mereka mencukupkan dengan makan di malam harinya. Sebagian
beranggapan sahur tidak banyak bermanfaat karena pada siang hari juga akan
merasa lapar lagi. Makan sahur sangat penting bagi orang yang berpuasa. Tanpa
makan sahur, kadar normal gula darah hanya sanggup bertahan dua sampai tiga jam
setelah bangun tidur. Selanjutnya simpanan sumber tenaga mulai menurun drastis
sehingga membuat tubuh terasa lemas. Dengan makan sahur yang cukup, tubuh
memliki cadangan glukosa yang cukup untuk melakukan aktifitas di saing harinya.
Apalagi, terdapat keberkahan dalam makan sahur. Oleh karena itu, tidak
selayaknya sunnah makan sahur ditinggalkan.
5. Banyak Tidur Agar Tidak Lemas?
MITOS!
Sebagian orang, banyak tidur di siang hari
bulan Ramadhan. Alasannya agar badan tidak lemas. Ada pula yang beralasan
dengan hadits yang menyebutkan bahwa tidurnya orang yang puasa adalah ibadah.
Perlu diketahui, bahwa hadits tersebut adalah hadits yang dhaif (lemah),
sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Banyak tidur di siang hari justru akan
menyebabkan badan lemas dan cenderung malas untuk beraktifitas. Jadi, meskipun
sedang berpuasa, tidur di siang hari cukup seperlunya saja. Yang lebih parah,
terkadang tidur di waktu-waktu shalat sehingga mengakhirkan shalat atau bahkan
malah meninggalkannya.
6. Penderita Sakit Maag Tidak Boleh Puasa?
MITOS!
Tidak semua gangguan maag menjadi halangan
untuk berpuasa, tergantung jenis dan parahnya penyakit maag yang diderita
seseorang. Pada penderita maag yang tanpa disertai kelainan pada saluran cerna
(maag fungsional) , tidak masalah untuk tetap berpuasa. Bahkan, dengan berpuasa
akan membantu meringankan gejala maagnya. Pada hari-hari awal puasa mungkin
masih merasa tidak nyaman. Namun, lama kelamaan akan membaik dengan sendirinya
asalkan pola makan teratur. Sedangkan pada penderita maag yang disertai kelainan
pada saluran cerna (maag organik), sebaiknya periksa dulu ke dokter jika ingin
berpuasa.
7. Mandi Malam Setelah Tarawih Menyebabkan
Rematik?
MITOS!
Rematik, atau rheumatoid arthritis, adalah
gejala peradangan pada sendi. Penyebab rematik sendiri sampai saat ini belum
diketahui, namun yang jelas mandi malam bukanlah penyebabnya. Jadi, jangan
khawatir mandi malam-malam lagi ya.
8. Puasa Dapat Menurunkan Berat Badan?
FAKTA!
Sebuah penelitian menjelaskan, puasa adalah
salah satu alternatif penurunan berat badan yang bersifat sementara. Saat
berpuasa artinya tubuh akan dipaksa untuk tetap menyimpan energi. Di samping
itu, secara genetik tubuh manusia memang diprogram untuk memerangi efek atau
dampak puasa.
Saat berpuasa, metabolisme tubuh juga akan
melambat untuk menghemat energi. Akan tetapi, ketika Anda kembali pada pola
diet yang seperti biasa Anda jalankan, justru akan menurunkan metabolisme dan
menyebabkan Anda menyimpan lebih banyak energi.
Ini menandakan, Anda akan mendapatkan kembali
berat badan dan berpotensi mengalami kenaikan bobot tubuh lebih besar. Meskipun
Anda mengkonsumsi makanan dalam jumlah kalori yang sama sebelum puasa.
Seperti ditulis dalam Webmd, faktor yang
menyebabkan perbedaan penurunan berat badan adalah hormon nafsu makan. Ketika
berpuasa, dengan sendirinya tubuh akan menyesuaikan dengan mengurangi nafsu
makan, sehingga Anda juga akan merasakan kurang lapar. Pada saat berhenti
puasa, hormon nafsu makana Anda justru akan menuntut tubuh untuk lebih banyak
makan.
9. Puasa Menurunkan Kadar Gula Darah, Kolesterol,
Dan Mengendalikan Tekanan Darah?
FAKTA!
Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi
perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan
dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan
berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh
disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit
khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan
kelebihan nutrisi lainnya.
11. Penderita Diabetes Tidak Boleh Puasa.
MITOS!
Pada kasus diabetes
yang ringan, berpuasa dapat mengendalikan glukosa dalam darah. Menurut
penelitian, salah satu manfaat kesehatan saat puasa adalah turunnya kadar
glukosa. Tetapi pada keadaan diabetes tipe tertentu atau diabetes dengan
komplikasi, sebaiknya menghindari puasa.
12. Minum
Susu Saat Berbuka Puasa Dapat Membuat Maag Kambuh.
MITOS!
Penderita maag
boleh minum susu jenis apa saja, kecuali penderita alergi atau intoleransi
susu. Sebelum minum susu, sebaiknya minum air putih lebih dahulu. kecuali
penderita alergi atau intoleransi susu.
13. Langsung Tidur Sehabis Sahur Akan Menenangkan Lambung.
13. Langsung Tidur Sehabis Sahur Akan Menenangkan Lambung.
MITOS!
Setelah sahur
sebaiknya tidak langsung tidur untuk menghindari naiknya makanan dari lambung
ke kerongkongan (reflux). Beri jeda beberapa saat sehingga perut terasa nyaman,
tidak terasa mual dan ingin muntah.
14. Banyak Makan Saat Berbuka Akan Menenangkan Lambung.
14. Banyak Makan Saat Berbuka Akan Menenangkan Lambung.
MITOS!
Makan banyak saat
berbuka justru akan merangsang produksi asam lambung secara mendadak. Orang
normal jika kekenyangan akan mudah bersendawa, sedangkan penderita maag yang
kemampuan membuang gasnya terganggu akan mengalami kembung dan tidak merasa
nyaman.
15.
Ibu Menyusui
Dilarang Puasa, Karena Berpengaruh Terhadap Bayi Yang Disusui.
MITOS!
Sampai saat ini
belum ada bukti penelitian yang menunjukkan kualitas dan kuantitas ASI
berkurang atau berat badan bayi menurun bila Ibu menyusui melaksanakan puasa.
Puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap umat muslim, termasuk juga Ibu hamil
dan menyusui. Demi kepentingan bayi, para Ibu yang sedang menyusui harus
mengetahui permasalahan kondisi biologis dan psikologis Ibu supaya bayi tidak
terkorbankan saat Ibu sedang berpuasa.
16. Anak-Anak Yang Belum Mengalami Pubertas Dilarang Puasa Karena Dapat Mengganggu Tumbuh Kembangnya.
16. Anak-Anak Yang Belum Mengalami Pubertas Dilarang Puasa Karena Dapat Mengganggu Tumbuh Kembangnya.
MITOS!
Puasa pada anak
sebelum pubertas adalah sarana pembelajaran yang paling baik untuk menuju
ibadah puasa sesungguhnya. Sampai saat ini belum ada penelitian yang
menunjukkan bahwa puasa pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Tetapi,
sebaiknya puasa pada anak harus dikonsultasikan terhadap dokter anak yang
merawat bila anak menderita penyakit atau gangguan tertentu.
17. Tak Perlu Olahraga Selama Berpuasa.
17. Tak Perlu Olahraga Selama Berpuasa.
MITOS!
Aktifitas fisik
saat berpuasa sebaiknya jangan dikurangi. Bila tetap ingin berolahraga,
pilihlah waktu menjelang berbuka puasa (1-2 jam sebelumnya) atau 2-3 jam
sesudahnya. Selama berpuasa disarankan tetap melakukan olahraga. Gerakan
olahraga akan merangsang keluarnya hormon antiinsulin, yang antara lain
berfungsi melepaskan gula darah. Sebaliknya, jika kurang gerak, tubuh akan
terasa lemas dan bahkan pingsan akibat kadar gula dibiarkan menurun drastis.
Nah, itu dia beberapa mitos dan fakta seputar puasa. Semoga, setelah membaca dan memahami artikel ini, kita jadi paham, mana yang benar dan mana yang salah tentang puasa. Terima kasih kunjungannya. Salam!
Sumber: http://101jakfm.com/ dan http://www.infospesial.net
Comments
Post a Comment